1. PRINSIP
DASAR TURBIN ANGIN
Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik
Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga angin ialah
dengan memanfaatkan energi kinetik dari partikel angin bergerak dengan
kecepatan tertentu yang ditangkap oleh turbin angin. Baling-baling turbin
dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk menggerakkan poros rotor
generator. Baling baling memutar poros dari turbin yang terdapat di dalam
“nacelle”. yang akan menyebabkan rotor pada generator akan bergerak dan
generator mengubah energi rotasi menjadi energi listrik. untuk mengubah energi rotasi
& mekanik menjadi energi listrik gearbox dihubungkan ke generator. Kemudian
transformer menaikkan tegangannya se"ingga listrik tersebut dapat
didistribusi.
2. KOMPONEN - KOMPONEN TURBIN ANGIN DAN FUNGSI
1. Anemometer: Mengukur kecepatan angin dan mengirim data angin ke Alat Pengontrol.
2. Blades(Bilah Kipas): Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas. Angin yang menghembus menyebabkan turbin tersebut berputar.
3. Brake (Rem): Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis dengan bantuan tenaga listrik atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat.
4. Controller (Alat Pengontrol): Alat Pengontrol ini men-start turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25 km/jam, dan kemudian mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi di atas 90 km/jam. Hal ini dikarenakan tiupan angin yang terlalu kencang dapat merusakkannya.
5. Gear box (Roda Gigi): Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi sekitar 1000-1800 rpm. Ini merupakan tingkat putaran standar yang disyaratkan untuk memutar generator listrik.
6. Generator: Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang disebut alternator arus bolak-balik.
7. High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi): Berfungsi untuk menggerakkan generator.
8. Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah): Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
9. Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi gearbox, poros putaran tinggi / rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.
10. Pitch (Sudut Bilah Kipas): Bilah kipas dapat diatur sudutnya sesuai dengan kecepatan rotor yang dikehendaki. Tergantung kondisi angin yang terlalu rendah atau terlalu kencang.
11. Rotor: Bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor.
12. Tower (Menara): Menara bisa dibuat dari pipa baja, beton, ataupun rangka besi. Karena kencangnya angin bertambah dengan seiring dengan bertambahnya ketinggian, maka makin tinggi menara makin besar tenaga angin yang didapat.
13.Wind direction(Arah Angin): Adalah turbin yang menghadap angin. Desain turbin lain ada yang mendapat hembusan angin dari belakang.
14. Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin.
15.Yaw drive (Penggerak Arah): Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang menghadap angin. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari belakang tak memerlukan alat ini.
16.Yaw motor (Motor Penggerak Arah): Motor listrik yang menggerakkan yawdrive.