A. DEFINISI
PHYSICAL LAYER
Physical layer merupakan layer terbawah dari
layer OSI model dari jaringan komputer. Physical layer terdiri dari perangkat
keras dasar jaringan. Phisical layer adalah layer yang mendasari struktur data
logical dari level fungsi yang lebih tinggidari sebuah jaringan. Karena
kebanyakan teknologi perangkat keras yang tersedia dengan karakteristik yang
sangat beragam, kemungkinan physical layer adalah layer yang paling rumit di
arsitektur OSI.
B. PERAN
PHYSICAL LAYER DALAM JARINGAN
Physical layer jaringan komputer sendiri memiliki
beberapa fungsi yang tentu saja sangat dibutuhkan dalam sebuah proses transmisi
data di dalam jaringan komputer, berikut ini adalah beberapa fungsi dari
physical layer :
1. Physical Layer Akan Berhubungan Langsung Dengan
Hardware Jaringan
Fungsi pertama dari physical
layer adalah menjadi layer atau lapisan penghubung yang menghubungkan langsung
sebuah jaringan komputer dengan perangkat keras jaringan komputer. Dengan fungsinya
sebagai penghubung inilah, maka physical layer merupakan sebuah lapisan yang
membantu menghubungkan semua sistem jaringan yang telah melewati layer-layer
sebelumnya ke dalam perangkat keras jaringan komputer.
Berikut ini adalah beberapa
macam perangkat keras jaringan yang nantinya akan terhubung ke dalam physical
layer :
- Physical Layer Membantu Melakukan Definisi
Terhadap Media Transmisi Jaringan
Fungsi berikutnya dari
physical layer adalah untuk melakukan definisi tehadap media transmisi
jaringan. Ya, dalam suatu jaringna atau network, dibutuhkan medi-media yang
harus didefinisikan terlebih dahulu, agar nantinya informasi yang mengalir pada
jaringan tersebut bisa diterima di kompute user, dan ditampilkan, sehingga user
dapat memahami isi dari informasi tersebut.
Tanpa adanya physical layer,
maka transmisi jaringna tidak akan berjalan dengan baik, karena media yang
ditransmisikan tidak mampu untuk didefinisikan, dan kompouter user tidak dapat
memberikan informasi mengenai media yang ditransmisikan.
3.
Physical Layer
Melakukan Definisi Terhadap Metode Persinyalan Yang Akandigunakan Dalam Proses
Transmisi
Selain melakukan proses
definisi terhadap media yang digunakan dalam proses transmisi jaringan,
physical layer juga memiliki fungsi lainnya, yaitu untuk membantu
mendefinisikan metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses transmisi
data di dalam jaringan. Dengan begitu, physical layer nantinya akan membantu
mendefinisikan bagaimana data dan juga informasi akan ditansmisikan ke dalam dan
melalui jaringan komputer. Dengan begitu, setiap data dan juga informasi
nantinya akan dapat dengan mudah ditransmisikan, karena sudah ditentukan
terlebih dahulu, baik media, maupun metode yang digunakan untuk mentransmisikan
data.
4. Melakukan Proses Sinkronisasi Terhadap Bit Data
Fungsi berikutnya dari
physical layer adalah melakukan proses sinkronisasi terhadap bit data. Hal ini
berarti physical layer akan melakukan sinkronisasi data yang dikirmkan dan juga
data yang diterima, apakah memang berasal dari pengirim yang sama, dan juga
memiliki isi yang sesuai degnan apa yang sudah dikirimkan sebelumnya. Hal ini
memiliki fungsi yang sangat penting untuk memastikan bahwa data yang akan
diterima atau dikirim sudah sesuai, mulai dari isi, format, hingga segala bagian dari bit – bit yang sudah
ditransmisikan di dalam sebuah jaringan.
5. Melakukan Pengaplikasian Terhadap Topologi Jaringan Komputer Yang
Digunakan
Fungsi berikutnya dari
physical layer adalah mengaplikasikan penggunaan topologi jaringan komputer yang digunakan pada jaringan
tersebut. Seperti kita ketahui, sebuah jaringan komputer haruslah memiliki
sebuah topologi yang membantu proses transmisi data agar berjalan degan lancar
dan juga normal. Dengan adanya physical layer, maka proses transmisi data akan
berjalan dengan baik, dan pengaplikasian dari topologi jaringan komputer akan
menjadi lebih optimal.
6.
Mendefinisikan Lan
Card
Physical layer juga memiliki
tugas yang tidak kalah penting, yaitu membantu medefinisikan LAN Card yang
digunakan dalam sebuah jaringan komputer. Karena memang merupakan layer atau
lapisan yang berkaitan dengan perangkat keras jaringan komputer, maka sudah
pasti NIC atau LAN Card ini juga berkaitan dengan physical layer. (baca
juga: fungsi LAN card)
7.
Physical Layer
Mampu Untuk Berkomunikasi Secara Langsung Dengan Berbagai Jenis Media Transmisi
Fungsi lainnya dari physical
layer adalah melakukan proses komunikasi secara langsung dengan berbagai jenis
media transmisi yang ada. Setiap media transmisi yang terhubung ke dalam sebuah
jaringan, semuanya akan melewati physical layer.
8. Physical Layer Menentukan Kebutuhan Listrik,
Prosedural Dan Fungsional Dari
Jaringan
Komputer
Physical layer, selai
berkaitan dengan berbagai macam perangkat keras jaringan komputer, juga
memiliki fungsi lainnya untuk menentukan kebutuhan dari sebuah jaringan,
seperti kebutuhan akan listrik dalam suatu jaringan, kebutuhan procedural dan
juga kebutuhan – kebutuhan fungsional dari sebuha jaringan komputer yang
diaplikasikan tersebut.
9. Dapat Melakukan
Proses Penonaktifan Hubungan Fisik Antar Sistem
Ketika kita akan menghubungkan
sebuah komputer dengan sebuah jaringan, maka kita membutuhkan suatu proses
mengaktifkan dan juga menonaktifkan hubungna fisik. Untuk melakukan proses
penonaktifan hubungan fisik antar sistem ini, maka di gunakanlah sebuah proses
yang melibatkan kemampuan dari physical layer.
10. Melakukan Proses Pemindahan Bit Antar Device Atau
Alat
Physical layer juga berfungsi
untuk melakukan proses pemindahan bit yang berada atau ditransmisikan melalui
jaringan, antar device atau antar alat yang ada. Jadi, setiap perpindahan bit
di dalam suatu jaringan, semuanya melewati lapisan yang kita kenal dengan nama
physical layer ini.
C. YANG
HARUS DIKETAHUI TENTANG PHYSICAL LAYER OLEH SEORANG TEKNISI?
Didalam
kehidupan kita sehari-hari, terutama untuk bidang-bidang yang terkait dengan
dunia IT, kita sering menjumpai perangkat-perangkat jaringan komputer yang
memanfaatkan lapisan Physical layer.
Berikut
ini adalah beberapa media fisik atau perangkat keras yang memanfaatkan lapisan
Physical Layer, dimana seorang Teknisi harus mengetahui media - medianya:
1.
Kabel
Kabel
memiliki fungsi utama sebagai alat transfer data pada sebuah sistem jaringan
komputer. Kabel merupakan perangkat keras yang juga memanfaatkan lapisan
Physical layer. Pada prakteknya, ada beberapa jenis-jenis kabel jaringan
komputer yang biasa digunakan, yaitu:
A.
Kabel UTP
UTP
merupakan kependekan dari Unshielded Twisted Pair, yang merupakan jenis
kabel yang banyak digunakan pada jaringan LAN dan jaringan kabel. Memiliki
harga yang murah dan ekonomis, namun terkadang masih sering mengalami gangguan
terhadap sinyal frekuensi radio. Kecepatan transfer data berkisar antara 10
hingga 100 Mbps, dengan panjang maksimum 100 meter.
Gambar 2. Kabel UTP dan STP
Kelebihan
kabel UTP :
·
Mudah dalam instalasi/pemasangan
·
Harga yang terjangkau
·
Mudah di dapatkan
Diameter
kabel yang kecil maka cocok dengan konktor RJ45 merk apapun. Serta mudah dalam
proses crimping
Sering
digunakan oleh teknisi jaringan di luar sana karena kualitas kabel mulai banyak
diperhitungkan
Kekurangan
kabel UTP
·
Tak bisa diterapkan dalam instalasi jarak
jauh, maksimal 100 m
·
Kabel mudah terkelupas
·
Kabel tidak kuat menahan gangguan dari
luar (arus listrik, cuaca dll)
·
Banyak dijual kabel yang kualitasnya
kurang begitu bagus, jadi belilah kabel dari branded yang sudah terpercaya dan
tentunya bergaransi
B.
Kabel Coaxial
Kabel
coaxial merupakan jenis kabel yang dapat digunakan dengan jarak lebih dari 500
meter. Kabel ini memiliki konstruksi yang sama dengan kabel antenna televisi
yang biasa digunakan di rumah anda, dengan kecepatan transfer data antara 10
hingga 100 Mbps.
Gambar 3. Kabel Coaxial
Kelebihan
kabel Coaxial
·
Harga yang lebih murah daripada fiber
optic
·
Cocok digunakan pada topologi Bus dan juga
ring
·
Dapat menjadi media penghantar listrik dan
juga data dengan baik
·
Perlindungan terhadap kawat tembaga yang
optimal, sehingga cocok sebagai kabel bawah tanah
·
Noise resistance yang tinggi
·
Kekurangan kabel Coaxial
Kontur
kabel yang cenderung besar, tebal, dan juga kaku, membuat kabel ini sulit untuk
dibentuk seperti kabel utp ataupun fiber optic
Jarak
jangkauan kabel coaxial yang terbatas, sehingga dibutuhkan repeater
ntuk
pembuatan jaringan kabel bawah tanah, membutuhkan biaya investasi yang cukup
besar
Hanya
terdapat satu buah kawat tembaga di dalam coaxial, sehingga bisa saja terjadi
tabrakan antara traffic dalam jaringan kabel
C.
Kabel Fiber Optic
Jenis
kabel berikutnya adalah kabel yang sudah modern, yaitu kabel fiber optic.
Memilki banyak keunggulan yang jauh lebih unggul dibandingkan jenis kabel
lainnya. Baik itu dari segi kecepatan transfer, kemudahan instalasi, hingga
ketahanan terhadap noise. Mampu digunakan dengan panjang hingga lebih dari 3
KM, dan menghasilkan transfer speed lebih dari 100 Mbps dan bisa mencapai
satuan Gbps.
Gambar 4. Kabel Optik
Kelebihan
kabel Fiber Optic
·
Transfer data yang sangat tinggi (dapat
mencapai 1000 mbps atau 1 Giga)
·
Bahan dari kabel ini bias bertahan dari
beberapa gangguan
·
Tidak pernah mengalami Konsleting listrik,
karena kabel terbuat dari kaca
·
Bandwith yang mencapai up to 1
Gigabyte/second
·
Ukuran kabel yang kecil, sehingga bobotnya
pun menjadi ringan
Kekurangan
kabel Fiber Optic
·
Harganya sangat mahal
·
Pemasangan kabel ini harus pada ahlinya
(tidak sembarang orang bisa)
·
Kabel tidak bisa dipasang pada belokan
yang tajam
·
Dikarenakan menyerap hydrogen, penggunaan
kabel fiber optic dapat mengakibatkan loss data
2.
HUB
Hub
berfungsi sebagai pemmecah jaringan, banyak digunakan pada jaringan komputer
yang menggunakan jaringn topologi star. Dengan adanya hub, maka dapat
dimungkinkan semua komputer client dan juga user dapat saling berbagi dan juga
mengakses informasi secara bersamaan dari satu buah komputer server saja,
sehingga tidak membutuhkan banyak server dan juga kabel.
Gambar 5. HUB
Kelebihan
HUB:
·
HUB mempunyai banyak port
·
User HUB dapat melakukan sharing dengan
jaringan yang sama.
·
Kekurangan HUB
·
HUB tidak dapat membaca paket data-data.
·
HUB tidak bisa mengetahui sumber dan
tujuan data.
·
Kecepatan dalam komunikasi harus dibagi
dengan komputer lain yang menjalankan sharing.
3.
SWITCH
Switch
memilki fungsi dan juga bentuk yang sama seperti hub. Akan tetapi perbedaan
mendasar dari switch adalah bahwa switch dapat melakukan pembatasan dan
penutupan transmisi paket data. Jadi dengan adanya switch, ada beberapa port
dan juga kabel yang ditutup, sehingga dapat melakuakn pengaturan terhadap client
mana saja yang berhak mengakses informasi dari server.
Gambar 6. Perbedaan Kinerja Hub dengan Switch
Kelebihan
Switch :
·
Switch mampu memeriksa dan menganalisa
setiap paket data yang telah diterima diterima sebelum meneruskan ke alamat
tujuan.
·
Switch mampu menentukan alamat tujuan dan
sumber paket data yang telah melaluinya.
·
Switch mampu untuk mem-forward setiap
paket data dengan tepat dan cepat.
·
Kekurangan Switch
·
Harga sedikit lebih mahal daripada HUB
dikarenakan switch adalah perkembangan dari HUB.
·
HUB hanya memiliki satu collision control
untuk semua port yang memungkinkan dapat terjadinya bentrok/tabrakan data
karena transmisi data hanya dikontrol oleh satu collision.
·
Hanya dapat menggunakan kabel straight,
jadi bila ingin menggunakan kabel cross yang sudah ada harus diubah menjadi
kable straight terlebih dahulu.
·
Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
memeriksa suatu paket.
C. SKILL YANG HARUS DIMILIKI DAN DIKETAHUI TEKNISI
1. Memahami standarisasi jaringan komputer OSI
Layer 7
OSI Layer dibuat oleh ISO agar perangkat jaringan dengan merek yang
berbeda dapat berkomunikasi. Misalnya router Cisco dan Nokia. Dengan memahami
OSI layer ini, seorang Network Engineer bisa membuat berbagai perangkat saling
terhubung.
Seperti dibahas sebelumnya, tugas NE adalah melakukan instalasi kabel
dan konfigurasi router serta switch. Nah, meskipun osi layer ini terdapat 7
lapisan, biasanya seorang NE lebih banyak bekerja pada layer 1 (physical),
layer 2 (data link), dan layer 3 (network).
2. Subnetting IP
Subnetting IP diperlukan untuk membagi jaringan menjadi beberapa sub
jaringan yang lebih kecil sesuai kebutuhan perusahaan agar penggunaan IP lebih
efisien. Seorang NE harus memahami cara melakukan subnetting IP sebagai
penyedia layanan jaringan pada suatu perusahaan agar kebutuhan internet dalam
perusahaan tersebut dapat terpenuhi.
3. Teknik Switching
Switching digunakan untuk menghubungkan lebih banyak host atau perangkat
di dalam satu jaringan. Satu perangkat switch memiliki beberapa port untuk
koneksi fisik yang dapat membuat banyak host dalam satu jaringan saling
terhubung. Terdapat 2 teknik switching, yaitu VLAN dan Trunking. VLAN dan
Trunking saling berhubungan, VLAN digunakan untuk mengelompokkan host dalam
satu jaringan agar dapat berkomunikasi. Trunking digunakan untuk menghubungkan
host antar VLAN atau berbeda jaringan.
4. Routing
Routing adalah proses pembuatan jalur pengiriman data dalam bentuk paket
untuk masing-masing router. Terdapat 2 jenis routing yang sering digunakan,
static dan dynamic routing.
Static routing yaitu proses membuat jalur jaringan secara manual sesuai
yang diinginkan Network Engineer. Dynamic routing adalah proses membuat jalur
jaringan secara otomatis sesuai pengaturan routing dinamis yang akan digunakan
berdasarkan link state dan distance vector.
5. Kerjasama tim
Sama dengan banyak pekerjaan lainnya, seorang Network Engineer juga
nggak bekerja sendirian. Biasanya, mereka akan bekerjasama dengan tim lain,
supervisor, vendor, Network Operating Center (NOC), dan lainnya. Karena itu,
agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik, kerjasama tim sangat diperlukan.
6. Komunikasi
Berhubungan dengan jaringan, router, dan switch, seorang NE juga harus
punya skill komunikasi yang baik. Misalnya, saat melakukan monitoring, ternyata
terdapat gangguan namun bukan ranah NE. Maka, NE harus dapat berkomunikasi
dengan pihak terkait agar masalah jaringan segera terselesaikan. Saat
monitoring, biasanya NE bekerjasama dengan NOC, karena itu perlu juga
komunikasi yang baik agar tidak terjadi salah informasi dan lainnya.
7. Time management
Bisa dikatakan, seorang Network Engineer bekerja 24/7. Karena masalah
pada jaringan terjadi pada waktu-waktu yang nggak bisa diprediksi. Bisa saja
jam 12 malam, bisa di hari Sabtu atau Minggu, dan lainnya. Karena itu,
manajemen waktu sangat penting. Kamu harus bisa membagi waktu untuk istirahat,
untuk onsite, dan untuk kegiatan lainnya.
Referensi :
Mengenal Profesi Network Engineer: Tugas dan Skill yang Dibutuhkan (skillacademy.com)
Mengenal Physical Layer pada Jaringan Komputer | by Ahmad Mundhofa | Medium
Pengertian dan Fungsi Physical Layer.docx - Pengertian dan Fungsi Physical Layer Pengertian Physical Layer Physical layer merupakan layer terbawah dari | Course Hero
SALSABILA TRI GUMELAR/16418497/4IB02