Selasa, 11 Januari 2022

Review Jurnal (Penerapan Multimedia di bidang Teknik Elektro)

"Penerapan Semi-Immersion Virtual Reality Untuk Simulasi Instalasi Transmisi Listrik"

Penulis: Muhammad Fadli Prathama, Andi Dahroni, dan Pritasari Palupi Ningsih
Volume: Vol 10, No. 1, April 2021, P-ISSN 2089-1245, E-ISSN 2655-4925
Institut Teknologi PLN
LINK

            Pada isi jurnal ini adalah peningkatan penggunaan listrik setiap tahun selalu terjadi, begitu pula dengan peningkatan pembangunan gardu induk dan gardu distribusi sebagai sarana transmisi listrik PLN. Proses perawatan maupun instalasi gardu induk dan gardu distribusi tersebut tentunya memiliki resiko yang sangat tinggi yang kadang bisa mematikan. Para pekerja yang akan melakukan perawatan maupun instalasi jaringan listrik memerlukan kualifikasi untuk bekerja pada tempat yang berada pada ketinggian. Kualifikasi tersebut membuat mahasiswa Teknik Elektro memiliki pelajaran tentang praktikum instalasi jaringan listrik dimana mereka akan mencoba menaiki tiang listrik untuk melakukan instalasi jaringan listrik. Untuk itu diperlukan suatu aplikasi yang dapat menggunakan teknologi virtual reality sehingga pelajar maupun mahasiswa dapat mempelajari proses instalasi jaringan listrik dengan lebih aman, sebelum mereka terjun langsung ke lapangan. 

         Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan software Unity 2019, yang dapat menghasilkan program berbasis mobile baik itu dalam operasi sistem android. Penelitian ini akan menggunakan metode MDLC untuk pengembangan aplikasi multimedia serta video 360 dengan pendekatan semi-immersion yang akan menggambarkan bagaimana proses naik ke atas tiang listrik dan proses instalasi jaringan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi simulasi instalasi jaringan listrik menggunakan teknologi virtual reality, agar dapat memberikan gambaran dan simulasi untuk mahasiswa Teknik Elektro agar proses pembelajaran lebih aman dan terkendali.

Konsep :
Aplikasi yang dibuat dalam penelitian ini bertujuan untuk membuat simulasi instalasi jaringan listrik distribusi berbasis Virtual Reality (VR). Tahapan ini menghasilkan rumusan konsep yaitu: 



Hasil tampilan VR dimana, menceritakan proses setelah melakukan maintenance praktikan yang menaiki tiang bersiap menurunkan alat :


       

           Jadi yang dapat disimpulkan adalah aplikasi simulasi ini menggunakan metode semi-immersion dengan menggunakan video 360 untuk semua scene yang ada. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran lebih real terhadap kejadian sesungguhnya pada saat melakukan praktikum instalasi jaringan listrik. Pada aplikasi ini dilakukan testing kepada 15 responden praktikan, dengan hasil nilai rata-rata 69,2%.

SALSABILA TRI GUMELAR/16418497/4IB02


Selasa, 30 November 2021

REVIEW JURNAL TENTANG SISTEM KEAMANAN KOMPUTER

JUDUL : KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER PADA ERA BIG DATA

JURNAL : Jurnal Sistem Informasi (J-SIKA)

VOLUME : Vol 02. No.01 Juni 2020 pp 14-20

PENULIS : Zen Munawar, S.T.,M.Kom dan Novianti Indah Putri,S.T

REVIEWER : Salsabila Tri Gumelar

DOWNLOAD FILE JURNAL : jurnal

1.      Pembahasan :

Pada saat kehidupan lebih nyaman dibandingkan masa lalu, karena dengan adanya perkembangan komputer dengan internetnya yang telah memberikan kontribusi dalam kenyamanan hidup manusia. Namun demikian disadari atau tidak adanya potensi bahaya dibalik kenyamanan penggunaan internet. Di Dunia nyata kita sehari-hari beberapa dari kita tidak tahu akan banyaknya potensi bahaya keamanan dimana komputer terhubung dengan internet hal ini karena kebanyakan menggunakan komputer dalam area yang relative kecil, seperti keluarga, tempat bekerja atau di lingkungan sekolah / kampus. Jika kita menggunakan pada skala besar maka akan muncul beberapa masalah, dalam penelitian ini akan membahas bentuk dan faktor ancaman keamanan komputer, juga beberapa saran untuk meningkatkan pencegahan dari ancaman keamanan komputer. Setelah memahami faktor yang ancaman keamanan komputer, selanjutnya dibahas tindakan pencegahan terhadap ancaman komputer sebagai kontribusi dari perkembangan komputer di masa yang akan datang.

2.      Solusi

Bagian ini membahas beberapa solusi pencegahan terhadap kerentanan serta ancaman keamanan komputer yang diusulkan.

a.  Tindakann Pencegahan terjadinya Ancaman terhadap Keamanan Komputer
    Teknologi pertahanan virus adalah tindakan pencegahan penting untuk keamanan jaringan komputer. Kekuatan dari virus perlu diperhitungkan, kerusakan yang disebabkan oleh virus pada jaringan tidak bisa dihitung. Beberapa virus dapat diisolasi dari komputer melalui pertahanan efektif, tetapi beberapa virus yang lebih parah tidak dapat sepenuhnya dihilangkan melalui beberapa jaring pelindung. Teknologi komputer terus diperbarui dan dikembangkan,


b.  Kontrol Akses dan Teknologi Firewall
    Kontrol akses merupakan fitur paling penting dari kontrol akses adalah untuk memverifikasi identitas pengguna yang mengakses sumber daya komputer. Dibutuhkan audit, verifikasi otorisasi, kata sandi, kunci, dan metode otentikasi lainnya untuk melindungi pengguna keamanan informasi dan komputer. Sederhananya, ide inti dari kontrol akses adalah bahwa informasi hanya terbuka pengguna yang benar-benar membutuhkannya, dan bahwa pengguna yang masuk secara ilegal dicegah. Kontrol akses merupakan sarana penting untuk melindungi keamanan jaringan komputer. Karena hal ini memiliki efek yang baik pada intrusi hacker.


3.      Kesimpulan

Keamanan jaringan komputer adalah masalah yang harus diperhatikan oleh setiap pengguna komputer. Harus diperhatikan perlunya melakukan pembersihan situs-situs phishing, tautan ilegal, spam, dan sebagainya dalam komputer. Jangan pernah memberikan kesempatan kepada penjahat karena hal itu merupakan kelalaian yang bisa berdampak serius terhadap kemanan komputer. Selain itu, pengembangan teknologi keamanan jaringan komputer harus terus menerus dilakukan sesegera mungkin dan mengurangi elemen ilegal secara teknis. Masih ada jalan panjang yang harus ditempuh untuk perkembangan teknologi keamanan jaringan komputer dimasa depan. Berbagai terobosan teknis harus direalisasikan sebagai sesegera mungkin, dan langkah-langkah perlindungan keamanan juga harus ditingkatkan.

.

 

 

 


Senin, 15 November 2021

REVIEW JURNAL

 TUGAS M7 : SALSABILA TRI GUMELAR / 16418497 / 4IB02

Review Jurnal 
1. Judul : PEMANFAATAN MODEM ADSL DALAM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG BAGONJONG DAN INDARUNG 5 DI LINGKUNGAN PT. SEMEN PADANG”
2. Penulis : Hariyadi, M.Kom
3. Vol dan Tahun : Vol. XII Jilid I No.79 Januari 2018
4. File Jurnal : DOWNLOAD

Pada jurnal tersebut memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui dan menganalisa pemanfaatan modem adsl dalam komunikasi data dan jaringan internet di lingkungan PT. Semen Padang.

Hasil yang didapat Jaringan ADSL di lingkungan PT. Semen Padang pada saat ini menggunakan media transmisi kebel telepon dan kabel UTP. Jaringan tersebut disalurkan langsung dari ISP ke gedung yang menggunakan melalui kabel telepon. Setelah sampai di masing masing gedung, saluran telepon tersebut dipisah/dibagi menjadi 2 bagian sinyal menggunakan splitter. Sinyal dengan frekuensi rendah yang menghantarkan data audio dan sinyal dengan frekuensi tinggi yang mengantarkan data. Layanan ADSL digunakan pada jaringan sinyal dengan frekuensi tinggi. Untuk pemanfaatan modem ADSL sendiri di lingkungan PT. Semen Padang terletak pada dua lokasi yaitu di kantor Bagonjong dan di Pabrik Indarung 5.

1. Kantor Bagonjong. Pada kantor bagonjong ini saluran komunikasi yang sudah dibagi melalui splitter disalurkan kembali ke tiga tempat lagi yaitu ke kantor Kilen, PUP dan Clay Drier. Dan dari masing masing lokasi tersebut saluran komunikasi dibagi ke semua pengguna yang berada pada kantor tersebut. Komunikasi yang terjadi di sini semuanya terpusat di kantor Bagonjong.

     2. Pabrik Indarung 5. Penyaluran saluran komuikasi pada Pabrik Indarung 5 ini tidak sebanyak pada kantor Bagonjong. Saluran komunikasi pada Pabrik Indarung 5 disalurkan ke 2 lokasi yaitu ke Semen Mil CCS dan ke Lime Stonestorage dan barulah dimasing masing tempat ini di salurkan langsung ke beberapa pengguna. Semua komunikasi data melalui Modem ADSL di sini terpusat di Pabrik Indarung 5

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama melakukan penelitian di lingkungan PT. Semen Padang, maka saya dapat menarik beberapa kesimpulan diantaranya:

1. Modem merupakan alat komunikasi dua arah yang terdiri dua perangkat yaitu modulator dan demodulator.

2. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik.

3. ADSL merupakan suatu modem yang merupakan bagian dari teknologi broadband, yang paling murah dan paling mudah diterapkan.

4. Modem ADSL melakukan pengiriman sinyal dengan cepat melalui sambungan telepon biasa dengan kecepatan 512 kbps (upstream) dan 8 Mbps (downstream).

5. proses kinerja DMT terdiri dari tiga tahap pokok yaitu: proses pengolahan data masukan yang berada di transmitter, proses gangguan DMT berupa AWGN, dan proses pengolahan hingga pembentukan kembali sinyal aslinya oleh receiver.

6. Frekuensi tinggi dari ADSL, menyebabkan interferensi terhadap saluran tembaga. Selain itu keterbatasan jarak juga mempengaruhi kecepatan transmisi yang diinginkan.

Saran yang diberikan pada jurnal tersebut adalah 

1. Untuk mendapatkan pelayanan yang baik dalam komunikasi data, maka perlu adanya peningkan kinerja dari ADSL yang digunakan.

2. Komunikasi data menggunakan serat optik sebagai media transmisi merupakan sarana yang tepat untuk meningkatkan kinerja komunikasi data yang dilakukan.

3. Pembekalan mengenai pemanfaatan peralatan IT sangat perlu dilakukan agar setiap orang merasa bertanggung jawab atas optimalisasi kinerja alat tersebut

Daftar Pustaka :

Hariyadi. 2018. Pemanfaatan Modem Adsl Dalam Komunikasi Data Dan Jaringan Internet Pada Gedung Bagonjong Dan Indarung 5 Di Lingkungan Pt. Semen Padang. Teknik Elektro UMSB. Menara Ilmu

Selasa, 09 November 2021

PHYSICAL LAYER (TUGAS Teknologi Informasi & Multimedia# M6)


           A. DEFINISI PHYSICAL LAYER

Physical layer merupakan layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer. Physical layer terdiri dari perangkat keras dasar jaringan. Phisical layer adalah layer yang mendasari struktur data logical dari level fungsi yang lebih tinggidari sebuah jaringan. Karena kebanyakan teknologi perangkat keras yang tersedia dengan karakteristik yang sangat beragam, kemungkinan physical layer adalah layer yang paling rumit di arsitektur OSI.

B. PERAN PHYSICAL LAYER DALAM JARINGAN

            Physical layer jaringan komputer sendiri memiliki beberapa fungsi yang tentu saja sangat dibutuhkan dalam sebuah proses transmisi data di dalam jaringan komputer, berikut ini adalah beberapa fungsi dari physical layer :

1.      Physical Layer Akan Berhubungan Langsung Dengan Hardware Jaringan

Fungsi pertama dari physical layer adalah menjadi layer atau lapisan penghubung yang menghubungkan langsung sebuah jaringan komputer dengan perangkat keras jaringan komputer. Dengan fungsinya sebagai penghubung inilah, maka physical layer merupakan sebuah lapisan yang membantu menghubungkan semua sistem jaringan yang telah melewati layer-layer sebelumnya ke dalam perangkat keras jaringan komputer.

Berikut ini adalah beberapa macam perangkat keras jaringan yang nantinya akan terhubung ke dalam physical layer :

 

  1. Physical Layer Membantu Melakukan Definisi Terhadap Media Transmisi Jaringan

Fungsi berikutnya dari physical layer adalah untuk melakukan definisi tehadap media transmisi jaringan. Ya, dalam suatu jaringna atau network, dibutuhkan medi-media yang harus didefinisikan terlebih dahulu, agar nantinya informasi yang mengalir pada jaringan tersebut bisa diterima di kompute user, dan ditampilkan, sehingga user dapat memahami isi dari informasi tersebut.

Tanpa adanya physical layer, maka transmisi jaringna tidak akan berjalan dengan baik, karena media yang ditransmisikan tidak mampu untuk didefinisikan, dan kompouter user tidak dapat memberikan informasi mengenai media yang ditransmisikan.

3.        Physical Layer Melakukan Definisi Terhadap Metode Persinyalan Yang Akandigunakan Dalam Proses Transmisi

Selain melakukan proses definisi terhadap media yang digunakan dalam proses transmisi jaringan, physical layer juga memiliki fungsi lainnya, yaitu untuk membantu mendefinisikan metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses transmisi data di dalam jaringan. Dengan begitu, physical layer nantinya akan membantu mendefinisikan bagaimana data dan juga informasi akan ditansmisikan ke dalam dan melalui jaringan komputer. Dengan begitu, setiap data dan juga informasi nantinya akan dapat dengan mudah ditransmisikan, karena sudah ditentukan terlebih dahulu, baik media, maupun metode yang digunakan untuk mentransmisikan data.

4.    Melakukan Proses Sinkronisasi Terhadap Bit Data

Fungsi berikutnya dari physical layer adalah melakukan proses sinkronisasi terhadap bit data. Hal ini berarti physical layer akan melakukan sinkronisasi data yang dikirmkan dan juga data yang diterima, apakah memang berasal dari pengirim yang sama, dan juga memiliki isi yang sesuai degnan apa yang sudah dikirimkan sebelumnya. Hal ini memiliki fungsi yang sangat penting untuk memastikan bahwa data yang akan diterima atau dikirim sudah sesuai, mulai dari isi, format, hingga segala bagian dari bit – bit yang sudah ditransmisikan di dalam sebuah jaringan.

 

5.    Melakukan Pengaplikasian Terhadap Topologi Jaringan Komputer Yang Digunakan

Fungsi berikutnya dari physical layer adalah mengaplikasikan penggunaan topologi jaringan komputer yang digunakan pada jaringan tersebut. Seperti kita ketahui, sebuah jaringan komputer haruslah memiliki sebuah topologi yang membantu proses transmisi data agar berjalan degan lancar dan juga normal. Dengan adanya physical layer, maka proses transmisi data akan berjalan dengan baik, dan pengaplikasian dari topologi jaringan komputer akan menjadi lebih optimal.

 

6.                  Mendefinisikan Lan Card

Physical layer juga memiliki tugas yang tidak kalah penting, yaitu membantu medefinisikan LAN Card yang digunakan dalam sebuah jaringan komputer. Karena memang merupakan layer atau lapisan yang berkaitan dengan perangkat keras jaringan komputer, maka sudah pasti NIC atau LAN Card ini juga berkaitan dengan physical layer. (baca juga: fungsi LAN card)

 

7.                  Physical Layer Mampu Untuk Berkomunikasi Secara Langsung Dengan Berbagai  Jenis Media Transmisi

Fungsi lainnya dari physical layer adalah melakukan proses komunikasi secara langsung dengan berbagai jenis media transmisi yang ada. Setiap media transmisi yang terhubung ke dalam sebuah jaringan, semuanya akan melewati physical layer.

8.    Physical Layer Menentukan Kebutuhan Listrik, Prosedural Dan Fungsional Dari  

     Jaringan Komputer

Physical layer, selai berkaitan dengan berbagai macam perangkat keras jaringan komputer, juga memiliki fungsi lainnya untuk menentukan kebutuhan dari sebuah jaringan, seperti kebutuhan akan listrik dalam suatu jaringan, kebutuhan procedural dan juga kebutuhan – kebutuhan fungsional dari sebuha jaringan komputer yang diaplikasikan tersebut.

     9.   Dapat Melakukan Proses Penonaktifan Hubungan Fisik Antar Sistem

Ketika kita akan menghubungkan sebuah komputer dengan sebuah jaringan, maka kita membutuhkan suatu proses mengaktifkan dan juga menonaktifkan hubungna fisik. Untuk melakukan proses penonaktifan hubungan fisik antar sistem ini, maka di gunakanlah sebuah proses yang melibatkan kemampuan dari physical layer.

10.     Melakukan Proses Pemindahan Bit Antar Device Atau Alat

Physical layer juga berfungsi untuk melakukan proses pemindahan bit yang berada atau ditransmisikan melalui jaringan, antar device atau antar alat yang ada. Jadi, setiap perpindahan bit di dalam suatu jaringan, semuanya melewati lapisan yang kita kenal dengan nama physical layer ini.

 

C.    YANG HARUS DIKETAHUI TENTANG PHYSICAL LAYER OLEH SEORANG TEKNISI?

Didalam kehidupan kita sehari-hari, terutama untuk bidang-bidang yang terkait dengan dunia IT, kita sering menjumpai perangkat-perangkat jaringan komputer yang memanfaatkan lapisan Physical layer.

Berikut ini adalah beberapa media fisik atau perangkat keras yang memanfaatkan lapisan Physical Layer, dimana seorang Teknisi harus mengetahui media - medianya:

1. Kabel

Kabel memiliki fungsi utama sebagai alat transfer data pada sebuah sistem jaringan komputer. Kabel merupakan perangkat keras yang juga memanfaatkan lapisan Physical layer. Pada prakteknya, ada beberapa jenis-jenis kabel jaringan komputer yang biasa digunakan, yaitu:

A. Kabel UTP

UTP merupakan kependekan dari Unshielded Twisted Pair, yang merupakan jenis kabel yang banyak digunakan pada jaringan LAN dan jaringan kabel. Memiliki harga yang murah dan ekonomis, namun terkadang masih sering mengalami gangguan terhadap sinyal frekuensi radio. Kecepatan transfer data berkisar antara 10 hingga 100 Mbps, dengan panjang maksimum 100 meter.

 



Gambar 2. Kabel UTP dan STP

Kelebihan kabel UTP :

·         Mudah dalam instalasi/pemasangan

·         Harga yang terjangkau

·         Mudah di dapatkan

Diameter kabel yang kecil maka cocok dengan konktor RJ45 merk apapun. Serta mudah dalam proses crimping

Sering digunakan oleh teknisi jaringan di luar sana karena kualitas kabel mulai banyak diperhitungkan

Kekurangan kabel UTP

·         Tak bisa diterapkan dalam instalasi jarak jauh, maksimal 100 m

·         Kabel mudah terkelupas

·         Kabel tidak kuat menahan gangguan dari luar (arus listrik, cuaca dll)

·         Banyak dijual kabel yang kualitasnya kurang begitu bagus, jadi belilah kabel dari branded yang sudah terpercaya dan tentunya bergaransi

B. Kabel Coaxial



Kabel coaxial merupakan jenis kabel yang dapat digunakan dengan jarak lebih dari 500 meter. Kabel ini memiliki konstruksi yang sama dengan kabel antenna televisi yang biasa digunakan di rumah anda, dengan kecepatan transfer data antara 10 hingga 100 Mbps.

 


Gambar 3. Kabel Coaxial

Kelebihan kabel Coaxial

·         Harga yang lebih murah daripada fiber optic

·         Cocok digunakan pada topologi Bus dan juga ring

·         Dapat menjadi media penghantar listrik dan juga data dengan baik

·         Perlindungan terhadap kawat tembaga yang optimal, sehingga cocok sebagai kabel bawah tanah

·         Noise resistance yang tinggi

·         Kekurangan kabel Coaxial

Kontur kabel yang cenderung besar, tebal, dan juga kaku, membuat kabel ini sulit untuk dibentuk seperti kabel utp ataupun fiber optic

Jarak jangkauan kabel coaxial yang terbatas, sehingga dibutuhkan repeater

ntuk pembuatan jaringan kabel bawah tanah, membutuhkan biaya investasi yang cukup besar

Hanya terdapat satu buah kawat tembaga di dalam coaxial, sehingga bisa saja terjadi tabrakan antara traffic dalam jaringan kabel

C. Kabel Fiber Optic

Jenis kabel berikutnya adalah kabel yang sudah modern, yaitu kabel fiber optic. Memilki banyak keunggulan yang jauh lebih unggul dibandingkan jenis kabel lainnya. Baik itu dari segi kecepatan transfer, kemudahan instalasi, hingga ketahanan terhadap noise. Mampu digunakan dengan panjang hingga lebih dari 3 KM, dan menghasilkan transfer speed lebih dari 100 Mbps dan bisa mencapai satuan Gbps.

 



Gambar 4. Kabel Optik

Kelebihan kabel Fiber Optic

·         Transfer data yang sangat tinggi (dapat mencapai 1000 mbps atau 1 Giga)

·         Bahan dari kabel ini bias bertahan dari beberapa gangguan

·         Tidak pernah mengalami Konsleting listrik, karena kabel terbuat dari kaca

·         Bandwith yang mencapai up to 1 Gigabyte/second

·         Ukuran kabel yang kecil, sehingga bobotnya pun menjadi ringan

Kekurangan kabel Fiber Optic

·         Harganya sangat mahal

·         Pemasangan kabel ini harus pada ahlinya (tidak sembarang orang bisa)

·         Kabel tidak bisa dipasang pada belokan yang tajam

·         Dikarenakan menyerap hydrogen, penggunaan kabel fiber optic dapat mengakibatkan loss data

2. HUB

Hub berfungsi sebagai pemmecah jaringan, banyak digunakan pada jaringan komputer yang menggunakan jaringn topologi star. Dengan adanya hub, maka dapat dimungkinkan semua komputer client dan juga user dapat saling berbagi dan juga mengakses informasi secara bersamaan dari satu buah komputer server saja, sehingga tidak membutuhkan banyak server dan juga kabel.

 



Gambar 5. HUB

Kelebihan HUB:

·         HUB mempunyai banyak port

·         User HUB dapat melakukan sharing dengan jaringan yang sama.

·         Kekurangan HUB

·         HUB tidak dapat membaca paket data-data.

·         HUB tidak bisa mengetahui sumber dan tujuan data.

·         Kecepatan dalam komunikasi harus dibagi dengan komputer lain yang menjalankan sharing.

 

3. SWITCH

Switch memilki fungsi dan juga bentuk yang sama seperti hub. Akan tetapi perbedaan mendasar dari switch adalah bahwa switch dapat melakukan pembatasan dan penutupan transmisi paket data. Jadi dengan adanya switch, ada beberapa port dan juga kabel yang ditutup, sehingga dapat melakuakn pengaturan terhadap client mana saja yang berhak mengakses informasi dari server.

 

 


Gambar 6. Perbedaan Kinerja Hub dengan Switch

Kelebihan Switch :

·         Switch mampu memeriksa dan menganalisa setiap paket data yang telah diterima diterima sebelum meneruskan ke alamat tujuan.

·         Switch mampu menentukan alamat tujuan dan sumber paket data yang telah melaluinya.

·         Switch mampu untuk mem-forward setiap paket data dengan tepat dan cepat.

·         Kekurangan Switch

·         Harga sedikit lebih mahal daripada HUB dikarenakan switch adalah perkembangan dari HUB.

·         HUB hanya memiliki satu collision control untuk semua port yang memungkinkan dapat terjadinya bentrok/tabrakan data karena transmisi data hanya dikontrol oleh satu collision.

·         Hanya dapat menggunakan kabel straight, jadi bila ingin menggunakan kabel cross yang sudah ada harus diubah menjadi kable straight terlebih dahulu.

·         Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memeriksa suatu paket.


    C.  SKILL YANG HARUS DIMILIKI DAN DIKETAHUI TEKNISI

1. Memahami standarisasi jaringan komputer OSI Layer 7

OSI Layer dibuat oleh ISO agar perangkat jaringan dengan merek yang berbeda dapat berkomunikasi. Misalnya router Cisco dan Nokia. Dengan memahami OSI layer ini, seorang Network Engineer bisa membuat berbagai perangkat saling terhubung.

Seperti dibahas sebelumnya, tugas NE adalah melakukan instalasi kabel dan konfigurasi router serta switch. Nah, meskipun osi layer ini terdapat 7 lapisan, biasanya seorang NE lebih banyak bekerja pada layer 1 (physical), layer 2 (data link), dan layer 3 (network).

2. Subnetting IP

Subnetting IP diperlukan untuk membagi jaringan menjadi beberapa sub jaringan yang lebih kecil sesuai kebutuhan perusahaan agar penggunaan IP lebih efisien. Seorang NE harus memahami cara melakukan subnetting IP sebagai penyedia layanan jaringan pada suatu perusahaan agar kebutuhan internet dalam perusahaan tersebut dapat terpenuhi.

3. Teknik Switching

Switching digunakan untuk menghubungkan lebih banyak host atau perangkat di dalam satu jaringan. Satu perangkat switch memiliki beberapa port untuk koneksi fisik yang dapat membuat banyak host dalam satu jaringan saling terhubung. Terdapat 2 teknik switching, yaitu VLAN dan Trunking. VLAN dan Trunking saling berhubungan, VLAN digunakan untuk mengelompokkan host dalam satu jaringan agar dapat berkomunikasi. Trunking digunakan untuk menghubungkan host antar VLAN atau berbeda jaringan.

4. Routing

Routing adalah proses pembuatan jalur pengiriman data dalam bentuk paket untuk masing-masing router. Terdapat 2 jenis routing yang sering digunakan, static dan dynamic routing.

Static routing yaitu proses membuat jalur jaringan secara manual sesuai yang diinginkan Network Engineer. Dynamic routing adalah proses membuat jalur jaringan secara otomatis sesuai pengaturan routing dinamis yang akan digunakan berdasarkan link state dan distance vector.

5. Kerjasama tim

Sama dengan banyak pekerjaan lainnya, seorang Network Engineer juga nggak bekerja sendirian. Biasanya, mereka akan bekerjasama dengan tim lain, supervisor, vendor, Network Operating Center (NOC), dan lainnya. Karena itu, agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik, kerjasama tim sangat diperlukan.

6. Komunikasi

Berhubungan dengan jaringan, router, dan switch, seorang NE juga harus punya skill komunikasi yang baik. Misalnya, saat melakukan monitoring, ternyata terdapat gangguan namun bukan ranah NE. Maka, NE harus dapat berkomunikasi dengan pihak terkait agar masalah jaringan segera terselesaikan. Saat monitoring, biasanya NE bekerjasama dengan NOC, karena itu perlu juga komunikasi yang baik agar tidak terjadi salah informasi dan lainnya.

7. Time management 

Bisa dikatakan, seorang Network Engineer bekerja 24/7. Karena masalah pada jaringan terjadi pada waktu-waktu yang nggak bisa diprediksi. Bisa saja jam 12 malam, bisa di hari Sabtu atau Minggu, dan lainnya. Karena itu, manajemen waktu sangat penting. Kamu harus bisa membagi waktu untuk istirahat, untuk onsite, dan untuk kegiatan lainnya.

Referensi :

Mengenal Profesi Network Engineer: Tugas dan Skill yang Dibutuhkan (skillacademy.com)

Mengenal Physical Layer pada Jaringan Komputer | by Ahmad Mundhofa | Medium

Pengertian dan Fungsi Physical Layer.docx - Pengertian dan Fungsi Physical Layer Pengertian Physical Layer Physical layer merupakan layer terbawah dari | Course Hero

SALSABILA TRI GUMELAR/16418497/4IB02

 


 

Review Jurnal (Penerapan Multimedia di bidang Teknik Elektro)

"Penerapan Semi-Immersion Virtual Reality Untuk Simulasi Instalasi Transmisi Listrik" Penulis: Muhammad Fadli Prathama, Andi Dahro...