Selasa, 24 Maret 2020


TUGAS SOFSKILL PERIODE 2 : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN# NO 1

Mengapa lockdown dalam kasus covid-19 diyakini tidak akan berhasil dilakukan di NKRI ?

            Jumlah orang yang positif terinfeksi virus corona terus bertambah. Hingga saat ini tepat pada tanggal 25 Maret 2020 yang sudah terinfeksi positif virus corona ada 686 jiwa, negative ada 2.117, yang sembuh ada 30, dan yang meninggal ada 55 jiwa. Semua opsi penanganan sudah dicoba dilakukan oleh pemerintah. Namun, ada satu opsi penanganan yang sekiranya masih sulit untuk dilakukan di Indonesia. Opsi penanganan itu adalah lockdown.


           Pengertian lockdown sendiri adalah mengisolasi wilayah dalam jangka waktu yang ditentukan, dengan membatasi akses keluar dan masuk untuk menekan peluang virus menyebar ke tempat lain. Tentunya sejumlah aktivitas public diisolasi atau dibekukan juga.

          Dengan lockdown ini, seluruh akses transportasi dibekukan. Sekolah, perkantoran dan aktivitas publik dihentikan. Akibatnya, aktivitas ekonomi akan slowdown.

        Negara Indonesia tidaklah seperti negara – negara maju yang sudah melakukan lockdown seperti Singapura, Italia, Korea selatan dll. Akan banyak dampak yang terjadi apabila lockdown diterapkan. Dari factor ekonomi, wisata, transportasi, pangan, dan social.

1.      Dari factor ekonomi imbasnya antara lain investor investor pada perusahaan akan menghilang,peredaran uang khususnya di Jakarta akan menurun. Karena di Indonesia juga jumlah tenaga kerja banyak di sector lapangan seperti tukang baso, tukang ketoprak, penjual penjual di pasar, pembuka warung dll. Apabila di lockdown mereka tidak akan memiliki pemasukan.

2.      Dari factor wisata imbasnnya turis akan dilarang untuk memasuki negara.Tak hanya turis mancanegara, namun juga turis domestik akan dilarang untuk bepergian ke tempat tempat dan acara wisata. Tentu saja, penangguhan dan pembatalan ini menyebabkan kerugian bagi wisata. Sementara mereka harus tetap membayar gaji pegawai nya

3.  Sektor transportasi mulai dari ojek motor hingga maskapai penerbangan akan mendapat imbas dari pemberlakuan lockdown. Ojek, taksi, bus, angkot, kereta akan kehilangan penumpang mengingat mobilitas masyarakat akan terhenti.

4.      Imbas yang terjadi pada sector pangan sudah terlihat sebelum lockdown diberlakukan yaitu adanya reaksi berlebihan pada masyarakat kita, baik masyarakat di dunia nyata maupun warganet. Masyarakat seringkali menyikapi sebuah isu secara berlebihan. Begitu sebuah isu muncul ke permukaan, dibahas habis-habisan, di-blow up di mana-mana, setelah itu  senyap atau sepi lagi. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu banyak orang yang ramai-ramai memborong barang-barang kebutuhan pokok. Kemudian, stok masker dan hand sanitizer jadi sulit ditemukan di pasaran. Padahal pemerintah belum mengeluarkan statement macam-macam. Jangan-jangan, jika diterapkan lockdown malah bisa bikin kekacauan baru.

5.      Imbas pada social yang suka kumpul-kumpul. Masih ingat slogan yang terkenal mangan ora mangan sing penting ngumpul. Nah, ini salah satu kebiasaan masyarakat yang sukar dihilangkan. Bangsa kita sejak dahulu sudah terkenal dengan kebiasaan gotong royong. Selalu ada alasan untuk ngumpul bersama.
Saat lockdown dilakukan, banyak fasilitas publik yang ditutup untuk membuat masyarakat berdiam diri di rumah masing-masing. Tapi alih-alih diam di rumah, hal ini malah bisa dianggap "liburan" sehingga bisa jadi momentum silaturahmi, pulang kampung dan lain-lain. Jadi tujuan lockdown untuk menekan penyebaran virus jadi tidak tercapai.

Jadi, perlu dipikirkan baik-baik imbas sosial dari opsi lockdown itu jika diterapkan. Jadi sambil  melakukan penelitian terhadap aktivitas orang-orang yang sudah positif Corona. Pemerintah harus terus melakukan edukasi secara masif kepada masyarakat tentang kiat-kiat menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan untuk meminimalkan penyebaran virus corona.

            Dapat disimpulkan system lockdown ini sangat tidak mungkin dilakukan di Indonesia, alih alih dapat mengurangi penyebaran virus tetapi banyak dampak yang terjadi. Kecuali pemerintah siap untuk menangani semua dampak yang terjadi ini seperti memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyakarakat menengah ke bawah.

            Menurut saya, dengan menjaga jarak atau social distancing, tidak keluar rumah apabila tidak penting, melakukan etika batuk atau bersin dengan tepat, dan selalu menjaga kebersihan tangan bisa mengurangi penyebaran virus perlahan demi perlahan.

Salsabila Tri Gumelar / 2IB02 / 16418497












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Jurnal (Penerapan Multimedia di bidang Teknik Elektro)

"Penerapan Semi-Immersion Virtual Reality Untuk Simulasi Instalasi Transmisi Listrik" Penulis: Muhammad Fadli Prathama, Andi Dahro...