Jumat, 05 Juni 2020


TUGAS SOFTSKILL PERTEMUAN 3 : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN# NO.1

Covid 19 : Membangun Kembali Semangat Toleransi Manusia Indonesia
         
Kondisi pandemi COVID-19 yang melanda semua negara di dunia termasuk Indonesia sudah berada pada titik yang mengkhawatirkan. Bukan hanya dalam menghadapi Virus Corona penyebab pandemi itu sendiri, akan tetapi dampak permasalahan sosial. Jadi kita Bersama harus membangun Kembali semangat toleransi dalam kondisi pandemic ini, jangan egois, saling bergotong royong.

             Dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, barangkali solidaritas dan toleransi merupakan salah satu kunci utama dalam menghadapi permasalahan ini. Mengamalkan nilai-nilai leluhur bangsa Indonesia yakni persatuan dan gotong royong yang secara definisi menurut KBBI dimaknai sebagai bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu) diantara anggota-anggota suatu komunitas, yang mana keterlibatan ini tentunya didasari dengan kesadaran akan seluruh pihak mengenai dampak yang ditimbulkan oleh COVID-19 ini. Memaknai gotong royong dalam pandemi COVID-19 ini tentunya dapat dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan seperti membantu lingkungan sekitar kita yang membutuhkan seperti logistik tanpa memandang ras, suku, dan agama, melakukan donasi di berbagai lembaga resmi dan terakreditasi yang bergerak di bidang sosial dalam menghadapi pandemi ini, menyaring dan membagikan informasi yang tepat dan akurat baik secara lisan maupun melalui media sosial, meningkatkan budaya hidup bersih sehari-hari, serta melakukan pembatasan diri atau yang dikenal dengan physical distancing dalam tatanan sosial sesuai dengan arahan dari WHO dan Pemerintah.

            Budaya gotong-royong, tepa selira dan toleransi betul-betul mempunyai peranan yang besar dalam kondisi saat ini. Semua lapisan masyarakat bahu membahu dalam menggalang dana dan bantuan untuk bersama-sama memerangi pandemi COVID-19. 

             Dari peralatan alat kesehatan sampai dengan makanan mulai banyak disalurkan baik secara individu maupun lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan yang sudah ada maupun yang baru dibentuk.

           Budaya gotong-royong inilah yang akan mampu dan sanggup mencegah potensi risiko dampak sosial yang terjadi seperti di Italia. Kita sangat bersyukur dengan budaya bangsa besar Indonesia yaitu gotong-royong, tepa selira maupun toleransi yang sudah ada dari dulu turuntemurun ke generasi sekarang. 

          Budaya-budaya tersebut harus selalu dipertahankan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman terutama terhadap generasi millenial sekarang.

            Harus mulai ditemukan cara-cara terbaru yang kekinian untuk mempertahankan budaya gotongroyong, tepa selira dan toleransi yang merupakan budaya luhur bangsa Indonesia yang tidak dipunyai bangsa lain.
 
          Bisa dibayangkan, apa jadinya jika bangsa kita, masyarakat kita tidak mempunyai budaya gotong-royong, tepa selira dan toleransi? Apakah dampak sosial pandemi COVID-19 akan membuat kondisi yang sekarang menjadi lebih baik atau lebih buruk? 

        Apakah pemerintah Indonesia bisa menghadapi sendiri potensi risiko sosial yang terjadi jika masyarakat Indonesia tidak bergotong-royong bersama-sama memerangi pandemi COVID-19 dengan menggalang bantuan untuk disalurkan kepada masyarakat bawah yang terdampak baik langsung dan tidak langsungi?

          Saya pribadi sangat bersyukur terhadap masyarakat Indonesia yang masih memegang teguh budaya gotong-royong, tepa selira dan toleransi yang telah berjuang bersama-sama dengan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19 dengan menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak sehingga tidak terjadi potensi risiko yang telah terjadi di negara-negara lain seperti halnya di Italia.

        Peran serta dan keterlibatan seluruh elemen menjadi hal penting, khususnya pemerintah baik pusat mapun daerah, ahli kesehatan, pemuka agama, dan seluruh lapisan masyarakat diharapkan agar memahami dan mengamalkan nilai-nilai gotong royong disertai dengan segala instruksi yang ada saat ini, guna mengatasi segala bentuk permasalahan kemanusiaan yang timbul dalam permasalahan COVID-19 dan masa mendatang guna menjadi pribadi yang berwawasan kebangsaan yang disertai dengan nilai-nilai religius dan humanisme.

SALSABILA TRI GUMELAR / 16418497 / 2IB02


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Jurnal (Penerapan Multimedia di bidang Teknik Elektro)

"Penerapan Semi-Immersion Virtual Reality Untuk Simulasi Instalasi Transmisi Listrik" Penulis: Muhammad Fadli Prathama, Andi Dahro...